Minggu, 15 Januari 2012

Konsep Dasar Manajemen Pendidika

BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah
Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan – tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia / orang – orang dan sumber daya lainnya.
Pendidikan yaitu usaha sadar yang dilaksanakan oleh orang yang sudah dewasa kepada orang yang belum dewasa dengan tujuan merubah tingkah laku. Dengan kata lain pendidikan bisa diartikan sebagai memanusiakan manusia. Bahwa setiap individu mempunyai 2 potensi yaitu potensi positif dan potensi negatif. Dan dengan pendidikan inilah, seorang pendidik dapat mengarahkan peserta didiknya untuk berprilaku positif.
Tujuan pendidikan pada umumnya yaitu menjadi manusia yang baik. Dan untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu ada pengaturannya. Dan pengaturan ini bisa disebut dengan administrasi pendidikan atau manajemen pendidikan.
Di dalam manajemen terdapat langkah pokok yang harus dilaksanakan oleh seorang manager, yang kalau dalam dunia pendidikan manager tersebut bisa dicontoh sebagai kepala sekolah, yang diantara langkah tersebut adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerak, dan juga pengawasan. Dan untuk mencapai tujuan umum pendidikan itu maka diadakanlah manajemen pendidikan.
Oleh karena itu kami menulis dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul “ MANAJEMEN PENDIDIKAN .“ Makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana mengatur pendidikan agar dengan mudah dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
1.2   Rumusan Masalah
Untuk mempermudah penulisan, maka penulis membatasi dengan rumusan masalah sebagai berikut :
a.       Bagaimana pandangan tentang  Manajemen
b.      Bagaimana pandangan tentang  pendidikan
c.       Apa konsep manajemen pendidikan

1.3   Tujuan Penulisan
a.       Mendeskripsikan pengertian manajemen
b.      Mendeskripsikan pengertian pendidikan
c.       Menguraikan konsep manajemen pendidikan
1.4   Sistematika Penulisan
BAB I     PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang Masalah
1.2    Rumusan Masalah
1.3    Tujuan Penulisan
1.4    Sistematika Penulisan
BAB II    PEMBAHASAN
2.1  Pandangan tentang Manajemen
A.  Definisi Manajemen
B.  Manajemen sebagai ilmu
2.2  Pandangan tentang Pendidikan
A.  Definisi Pendidikan
B.  Arah Pendidikan
2.3  Konsep Manajemen Pendidikan
A.  Falsafah Manajemen
B.  Teori Manajemen
C.  Praktik Manajerial
BAB III   PENUTUP
A.      Kesimpulan



BAB II
PEMBAHASAN
2.1   Pandangan tentang Manajemen
A.      Definisi manajemen
Drs Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa manajemen adalah istilah lain yang artinya hampir sama dengan administrasi pendidikan, hanya istilah manjemen lebih terkenal dan umum dipakai dalam dunia perusahaan atau ekonomi dibandingkan dengan dunia pendidikan.
Para ahli pun berpendapat bahwa pengertian antara administasi dan manajemen sukar untuk dipisahkan. Prof. Dr Arifin Abdurrahman mengemukakan bahwa manajemen adalah kegiatan–kegiatan untuk mencapai sasaran atau tujuan pokok yang telah ditentukan dengan menggunakan orang – orang pelaksana. Pendapat tersebut sesuai dengan pendapat George R Terry yang mengatakan bahwa: Management is a district process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human beings and other resources ( Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan – tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia / orang – orang dan sumber daya lainnya)
Meskipun cenderung mengarah pada satu fokus tertentu, para ahli masih berbeda pandangan dalam mendefinisikan manajemen dan karenanya belum diterima secara universal.  Namun demikian terdapat konsesus bahwa manajemen menyangkut derajat keterampilan tertentu. Untuk memenuhi istilah manajemen, pendekatan yang digunakan disini adalah berdasarkan pengalaman manager.  Manajemen disini dilihat sebagai suatu sistem yang setiap komponennya menampilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan. Manajemen merupakan suatu proses sedangkan manajer dikaitkan dengan aspek organisasi ( orang, struktur, tugas, teknologi ) dan bagaimana mengaitkan aspek yang satu dengan yang lain, serta bagaimana mengaturnya sehingga tercapai tujuan sistem.
Dalam proses manajemen terlibat langkah-langkah pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer / pimpinan, yaitu:
ü  Perencanaan ( planning )
ü  Pengorganisasian ( organizing )
ü  Pemimpinan ( leading )
ü  Pengawasan ( controlling )
Oleh karena itu manajemen diartikan sebagai suatu proses merencana, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.
B.      Manajemen Sebagai Ilmu
Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang telah disistematisir, telah dianalisis, dan telah disintesiskan, telah menghasilkan dalil atau hukum, kaidah yang dapat digunakan untuk menyusun hipotesis atau teori guna memecahkan masalah atau maksud tertentu
Pada mulanya manajemen belum dapat dikatakan sebagai ilmu tetapi setelah dipelajari selama beberapa zaman, manajemen telah memenuhi syarat sebagai bidang pengetahuan yang secara sistematis berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja bersama – sama. Menurut Luther Ghulik manajemen memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan karena memiliki serangkaian teori, meskipun teori – teori itu masih terlalu umum dan subjektif
2.2   Pandangan tentang Pendidikan
1.       Definisi Pendidikan
Definisi pendidikan sangat luas  sekali. Diantaranya dalam Dictionary of education dinyatakan bahwa pendidikan adalah:
a)      Proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat mereka hidup
b)      Proses sosial yang terjadi pada orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan  yang terpilih dan terkontrol ( khususnya yang datang dari sekolah ), sehingga mereka dapat memperoleh perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum.
Dengan kata lain pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan – perubahan yang sifatnya permanen ( tetap ) dalam tingkah laku, pikiran, dan sikapnya.
Pengertian lain dikemukakan oleh Crow and Crow : Modern educational theory and practice not only are aimed at preparation for future living but also are operative in determining the paqtern of present, day by day attitude by behavior. Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk persiapan hidup masa mendatang, tetapi juga untuk kehidupan sekarang yang dialami individu dalam perkembangannya menuju ke tingkat kedewasaan. Berdasarkan pengertian tersebut bisa diidentifikasi bebarapa ciri pendidikan antara lain adalah sbb :
a.       Pendidikan mengandung tujuan yaitu kemampuan untuk berkembang sehingga bermanfa’at untuk kepentinagn hidup
b.      Untuk mencapai tujuan itu, pendidikan melakukan usaha yang terencana dalam memilih isi ( materi ), strategi, dan teknik penilainnya yang sesuai
c.       Kegiatan pendidikan dilakukan dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat
2.       Arah Pendidikan
Pendidikan berusaha mengembangkan potensi individu agar mampu berdiri sendiri. Untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam pengembangan berbagai hal, seperti : konsep, prinsif, kretifitas, tanggung jawab dan keterampilan. Dengan kata lain perlu mengalami dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Demikian pula individu juga makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan lingkungan sesamanya. Objek sosial ini akan berpengaruh terhadap perkembangan individu. Melalui pendidikan dapat dikembangkan suatu keadaan yang seimbang antara perkembangan aspek individual dan aspek sosial. Aspek lain yang dikembangkan adalah kehidupan susila. Hanya manusia lah yang dapat menghayati norma dan nilai–nilai dalam kehidupannya, sehingga manusia dapat menetapkan tingkah laku mana yang baik dan mana yang tidak baik atau tidak bersusila. Aspek lainnya adalah kehidupan religius dalam hubungannya dengan Tuhan yang Maha Esa dapat menghayati dan mengamalkan ajarannya sesuai dengan agama. Semua itu terwujud melalui pendidikan.




2.3  KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN
PANDANGAN TENTANG MANAJEMEN SEBAGAI ( ilmu, kiat atau seni dan profesi )
FALSAFAH MANAJEMEN
( hakikat : tujuan, orang, kerja )
PRINSIP – PRISIP MANAJEMEN ( MBO, MBP, MBI, MIS )
TEORI–TEORI MANAJEMEN ( Teori klasik, neoklasik, dan modern )
PRAKTIK MANAJERIAL :
1.       Perencanaan ( planning )
2.       Pengorganisasian ( organizing )
3.       Pemimpin ( leading )
4.       Pengawasan ( controlling )





SUMBER SUMBER DAYA
1.       Manusia
2.       Sarana
3.       Biaya
4.       Teknologi
5.       Informasi

MUTU, EFESIENSI, RELEVANSI, DAN KREATIFITAS






















FALSAFAH MANAJEMEN
·         Menurut Shrode Dan Voich tujuan utama manajemen yaitu produktifitas atau kepuasan. Seperti peningkatan mutu pendidikan / kelulusan, pemenuhan kesempatan kerja, dll
·         Hakikat manusia bahwa pada dasarnya digerakkan oleh dorongan dari dalam dirinya yang bersifat instingtif
·         Hakikat kerja yaitu mencari nafkah dengan tujuan untuk mendapat imbalan atas prestasi yang telah diberikan
TEORI MANAJEMEN
Teori manajemen sebagai pedoman melaksanakan kegiatan dengan cara yang tepat dan hemat dalam upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Teori tersebut dapat dibagi menjadi 3:
·         Teori klasik , berasumsi bahwa para pelaksana atau manusia itu sifatnya rasional, berfikir logik. Oleh karena itu teori klasik berangkat dari premis bahwa organisasi bekerja dalam proses yang logis dan rasional
·         Teori neo klasik, timbul karena para manjer terdapat berbagai kelemahan dengan pendekatan klasik. Teori ini lebih berorientasi pada manusia dikenal dengan pendekatan prilaku
·         Teori Modern, ini berdasarkan hal-hal yang sifatnya situasional, artinya orang menyesuaikan diri dengan situasi yang sedang dihadapi dan mengambil keputusan sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
PRAKTIK MANAJERIAL
1.       Perencanaan ( planning )
Perencanaan pada dasarnya berarti persiapan menyusun suatu keputusan berupa langkah – langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.
Dalam menyusun suatu perencanaan berupa perencanaan pendidikan untuk suatu lingkungan tertentu diperlukan data yang lengkap. Sehubungan dengan itu langkah pertama dalam menyusun rencana pendidikan dimulai dari kegiatan orientasi untuk memperoleh data yang cukup dan tepat. Kegiatan orientasi atau pengenalan itu antara lain :
a.       Orientasi terhadap masalah, fungsi, dan tujuan lembaga/kelompok yang memerlukan perencanaan kegiatannya.
b.      Orientasi terhadap personal yang akan melaksanakan perencanaan itu baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
c.       Orientasi terhadap bahan/ peralatan termasuk keuangan yang dipergunakan untuk mewujudkan suatu perencanaan.
d.      Orientasi terhadap kemungkinan–kemungkinan di lingkungan sekitar yang langsung maupun tidak langsung akan dikenai kegiatan operasional.
Hasil analisa itu disusun menjadi perencanaan, yang didalam bidang pendidikan pada dasarnya meliputi beberapa aspek :
a.       Perumusan tujuan yang hendak dicapai
b.      Penentuan bidang / fungsi / unit sebagai bagian – bagian yang akan melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan
c.       Menetapkan jangka waktu yang diperluakn
d.      Menetapkan metode atau cara mencapai tujuan
e.      Menetapkan alat yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan efisiensi pencapaian tujuan
f.        Merumuskan rencana evaluasi ( penilaian ) untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan.
g.       Menetapkan jumlah dan sumber dana yang diperlukan

2.       Pengorganisasian ( organizing )
Organisasi adalah sistem kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Langkah pertama dalam pengorganisasian diwujudkan melalui perncanaan dengan menetapkan bidang–bidang/ fungsi yang termasuk ruang lingkup yang akan diselenggarakan  oleh suatu kelompok kerjasama tertentu. Keseluruhan pembidangan itu sebagai suatu kesatuan merupakan total sistem yang bergerak ke arah satu tujuan.



Untuk mewujudkan organisasi yang baik dan efektif bagi pencapaian tujuan perlu penerapan beberapa asas pengorganisasian, antara lain :
a.       Organisasi harus fungsional
b.      Pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja
c.       Organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
d.      Organisasi harus mencerminkan rentangan control
e.      Organisasi harus mengandung kesatuan perintah
f.        Organisasi harus fleksibel dan seimbang

3.       Pemimpin ( leading )
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan, membimbing, mempengaruhi, atau mengawasi pikiran, perasaan, atau tindakan dan tingkah laku bawahannya.
Bimbingan ini ( direction ) berarti memelihara, menjaga, dan memajukan organisasi melalui setiap personal baik secara struktural maupun fungsional, agar setiap kegiatannya tidak terlepas dari usaha mencapai tujuan. Kegiatan bimbingan dapat berbentuk sbb:
1.       Memberikan dan menjelaskan perintah
2.       Memberikan petunjuk melaksanakan suatu kegiatan
3.       Memberikan kesempatan meningkatkan pengetahuan, keterampialn, dan keahlian agar lebih efektif dalam melaksanakan kegiatan organisasi.
4.       Memberikan kesempatan ikut serta untuk menyumbangkan tenagamdan fikiran untuk memajukan organisasi
5.       Memberikan koreksi agar setiap personal melakukan tugas – tugasnya secara efisien.
4.       Pengawasan ( controlling )
Pengawasan berarti kegiatan mengukur tingkat efektifitas kerja personal dan tingkat efisiensi penggunaan metode dan alat tertentu dalam usaha mencapai tujuan. Agar tujuan tersebut mudah tercapai maka pengawasannya pun harus lebih baik lagi.




BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan – tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia / orang – orang dan sumber daya lainnya.
Pendidikan yaitu usaha sadar yang dilaksanakan oleh orang yang sudah dewasa kepada orang yang belum dewasa dengan tujuan merubah tingkah laku. Dengan kata lain pendidikan bisa diartikan sebagai memanusiakan manusia. Bahwa setiap individu mempunyai 2 potensi yaitu potensi positif dan potensi negatif. Dan dengan pendidikan inilah, seorang pendidik dapat mengarahkan peserta didiknya untuk berprilaku positif.
Dalam proses manajemen terlibat langkah-langkah pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer / pimpinan, yang dalam dunia pendidikan dicontohkan dengan kepala sekolah. Diantara fungsi tersebut yaitu:
ü  Perencanaan ( planning )
ü  Pengorganisasian ( organizing )
ü  Pemimpinan ( leading )
ü  Pengawasan ( controlling )




DAFTAR PUSTAKA

Fattah, Nanang. 1996. Landasan Manjemen Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Nawawi, Hadari. 1989. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Haji Masagung
Purwanto, M. Ngalim. 1990. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar