Minggu, 04 Desember 2011

PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

A.        Pengertian Administrasi
Administrasi kegiatan atas pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk mencapai efisiensi dalam mewujudkan tujuan organisasi, maka bisa dikatakan bahwa kegiatan administrasi merupakan jumlah dari pekerjaan operatif dan manajemen ( Louis A. Allen ). Administrasi mencakup semua kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan secara teratur untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah digariskan. Administrasi pendidikan mempelajari cara-cara pengelolaan baik menyangkut pekerjaan manajemen maupun pekerjaan-pekerjaan operatif dalam lembaga-lembaga pendidikan.
Administrasi yang baik adalah administrasi yang mempunyai informasi yang memenuhi sedikitnya lima persyaratan yaitu : “lengkap, mutakir, akurat, dapat dipercaya dan disimpan sedemikian rupa sehingga mudah ditelusuri untuk digunakan sebagai alat pendukung pengambilan keputusan apabila diperlukan. Faktor kelengkapan sangat penting karena informasi yang tidak lengkap dapat berakibat pada kesimpulan yang tidak benar. Faktor kemutlakan tidak kalah pentingnya karena suatu keputusan adalah upaya untuk memecahkan masalah. Orientasi waktu suatu keputusan adalah masa sekarang dan masa depan. Untuk itu akurasi informasi meripakan hal mutlak karena informasi yang tidak akurat justru akan mempersulit proses pengambilan keputusan. Berkaitan erat dengan akurasinya, informasi juga harus dapat dipercaya, artinya data tidak dimanipulasi dalam pengelolaannya yang apabila terjadi akan mengaburkan situasi yang sebenarnya. Seluruh informasi yang telah terkumpul dan terolah harus disimpan sedemikian rupa sehingga siapapun yang memerlukan dan memang tidak mudah diperoleh oleh pihakpihak yang tidak berhak memilikinya. Untuk bisa menciptakan administrasi yang baik yang memenuhi persyaratan diatas diperlukan sistem pengolahan data yang tepat, dimana pengolahan yang tepat jatuh pada penggunaan alat pengolah data elektronik yang dalam kenyataan dan praktik berarti menggunakan komputer dengan semua sarana pendukungnya. Komputer merupakan pilihan yang paling tepat karena bisa menampilkan informasi dalam jumlah yang besar & bervariasi, mempunyai cara kerja yang cepat dan aplikasi informasi yang dihasilkan sangat beraneka ragam. Pengolahan dan secara elektronik merupakan serangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk penyediaan informasi dengan menggunakan komputer yang mencakup pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan dan pengawasan hasil olahan. Satuan pengolah dan data dengan menggunakan sarana elektronika dapat disusun berdasarkan apa yang umum dikenal dengan istilah “Pengolah data yang didistribusikan”. Denagn demikian prosesa pengambilan keputusan akan berlangsung bukan hanya lebih cepat akan tetapi juga lebih efektif karena disesuaikan dengan tuntutan situasi nyata dilapangan.
Oleh karena itu, masing-masing sistem pengolah data dapat dihubungkan kedalam satu jaringan melalui komunikasi data sehingga walaupun sistem yang berlaku pada masing-masing pemakai berbeda satu sama lain, efesiensi dan elektivitas pengolahan data tidak dikorbankan. Dewasa ini dikenal paling sedikit tiga jenis jaringan, yaitu :
1. Jaringan yang bersifat setempat yang dikenal dengan istilah “Jaringan wilayah lokal ( Lokal Area Network-LAN).
2. Jaringan wilayah yang luas ( Wide Area Network – WAN )
3. Jaringan Wilayah kota metropolitan ( Metropolitan Area Network –MAN ).
Selain ketiga jenis jaringan tersebut diatas pengolahan data dilakukan dengan menggunakan internet yang merupakan jaringan komputer global. Internet sangat bermanfaat karena mempermudah para pengguna untuk berkomunikasi langsung dengan berbagai pihak dan mempermudah memperoleh informasi yang dibutuhkan tanpa dibatasi oleh waktu dan ruang
dan dalam waktu yang singkat. Perkembangan konsep manajemen ini didesain untuk meningkatkan kemampuan sekolah dan masyarakat dalam mengelola perubahan pendidikan kaitannya dengan tujuan keseluruhan, kebijakan, startegi, perencanaan, inisiatif kurikulum yang telah ditentukan oleh pemerintah dan otoritas pendidikan. Pendidikan ini menuntut adanya perubahan sikap dan tingkah laku seluruh komponen sekolah, kepala sekolah, guru dan tenaga staf/administrasi termasuk orang tua dan masyarakat dalam memandang. Memahami, membantu sekaligus sebagai pemantau yang melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam pengelolaan sekolah yang bersangkutan dengan didukung oleh pengelolaan sistem informasi yang presentatif dan valid. Akhir dari semua itu ditujukan kepada keberhasilan sekolah untuk menyiapkan pendidikan yang berkualitas/bermutu bagi masyarakat.

B. Pengertian Mutu Pendidikan.
Secara umum, adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat. Dalam konteks pendidikan pengertian mutu mencakup input, proses, dan output pendidikan.
Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Sesuatu yang dimaksud berupa sumberdaya dan perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai pemandu bagi berlangsungnya proses. Input sumber daya meliputi sumberdaya manusia (Kepala sekolah, guru termasuk guru BK, karyawan, siswa) dan sumberdaya selebihnya (peralatan, perlengkapan, uang, bahan, dsb). Input perangkat lunak meliputi struktur organisasi sekolah, peraturan perundang-undangan, deskripsi tugas, rencana, program, dsb, Input harapan-harapan berupa visi, misi, tujuan, dan sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh sekolah.
Kesiapan input sangat diperlukan agar proses dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, tinggi rendahnya mutu input dapat diukur dari tingkat kesiapan input. Makin tinggi tingkat kesiapan input, makin tinggi pula mutu input tersebut. Proses Pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut sedangkan sesuatu dari hasil proses disebut output. Dalam pendidikan bersekala mikro (ditingkat sekolah), proses yang dimaksud adalah proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar mengajar, dan proses monitoring dan evaluasi, dengan catatan bahwa proses belajar memiliki tingkat kepentingan tertinggi dibanding dengan proses-proses lainnya. Proses dikatakan bermutu tinggi apabila pengkoordinasian dan penyerasian serta pemaduan input sekolah (guru, siswa, kurikulum, uang peralatan dsb) dilakukan secara harmonis, sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning), mampu mendorong motivasi dan minat belajar, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik. Kata memberdayakan mengandung arti bahwa peserta didik tidak sekedar menguasai pengetahuan yang diajarkan oleh gurunya, akan tetapi pengetahuan tersebut juga telah menjadi muatan nurani peserta didik, dihayati, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan lebih penting bagi peserta didik tersebut mampu belajar secara terus menerus (mampu mengembangkan dirinya).
Output pendidikan adalah merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses/perilaku sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efesiensinya, inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya dan moral kerjanya. Khusus yang berkaitan dengan mutu output sekolah, dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan berkualitas/bermutu tinggi jika prestasi sekolah, khususnya prestasi belajar siswa, menunjukkan pencapaian yang tinggi dalam : (I) prestasi akademik, berupa nilai ulangan umum EBTA, EBTANAS, karya ilmiah, lomba akademik, dan (2) prestasi non-akademik, seperti misalnya IMTAQ, kejujuran, kesopanan, olah raga, kesenian keterampilan kejujuran dan kegiatan-kegiatan ektrakurikuler lainnya. Mutu sekolah dipengaruhi oleh banyak tahapan kegiatan yang saling berhubungan (proses) seperti misalnya
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

C. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan terdiri dari dua perkataan yang masing-masing mempunyai pengertian tersendiri. Dalam realitas ternyata, baik pengertiannya secara terpisah maupun sebagai satu kesatuan pada hakikatnya administrasi pendidikan merupakan applaid ilmu administrasi dalam kegiatan pembinaan, pengambangan dan pengendalian usaha-usaha pendidikan yang diselenggarakan dalam bentuk kerjasama sejumlah orang.
Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan operasional kependidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan pada dasarnya bermaksud mengambangkan kepribadian dan mengambangkan kemampuan peserta didik agar menjadi warga negara yang memiliki kualitas sesuai dengan cita-cita bangsa berdasarkan falsafah dan dasar negara pancasila. Tujuan administrasi pendidikan berkaitan erat dengan tujuan pendidikan secara umum, sebab adninistrasi pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
Administrasi pendidikan mempunyai fungsi yang integral dalam proses pendidikan, terutama dalam pengelolaan pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. Fungi-fungsi pengelolaan proses belajar mengajar sebagai berikut;
  1. Fungsi perencanaan, biasanya mencakup berbagai kegiatan seperti menentukan kebutuhan, yang diikuti oleh penentuan strategi  pencapaian tujuan dan penentuan program guna melaksanakan stategi pencapaian tersebut.
  2. Fungsi organisasi, meliputi personel, sarana dan prasarana, distribusi pengelolaan personel, distribusi tugas dan tanggung jawab, yang terwujud sebagai suatu badan pengelolaan yang integral
  3. Fungsi koordinasi, merupakan stabilisator antar berbagai tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk menjamin tercapainya relevansi dan efektivitas program kerja yang dilaksanakan
  4. Fungsi motivasi, terutama meningkatkan efisiensi proses dan efektifitas hasil kerja
  5. Fungsi pengawasan, meliputi pengamatan proses pengelolaan secara menyeluruh, sehingga tercapai hasil sesuai dengan program kerja.

D.    Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
  1. Ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi dua bidang kegiatan :Manajemen administratif, bidang ini disebut juga management of administrative function, yakni kegiatan – kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi atau kelompok kerja sama mengerjakan hal – hal yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
  2. Manajemen operatife, bidang ini disebut juga manajement of operative function, yakni kegiatan – kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban tugas masing – masing, setiap orang melaksanakan dengan tepat dan benar.
Peran pegawasan dalam konteks administrasi pendidikan telah menjadi perhatian para ahli, seperti yang dikemukakan oleh Engkoswara (1987) yang menyatakan bahwa:
“administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif”. Selanjutnya mengatakan penataan mengandung makna, “mengatur, administrasi, memimpin, mengelola atau mengadministrasikan sumber daya yang meliputi merencanakan, melaksanakan dan mengawasi, atau membina”.
Secara umum, ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi :
  1. Administrasi kurikulum, meliputi pembukuan atau pendataan : jumlah mata pelajaran / mata kuliah yang diajarkan / dipasarkan, evaluasi program semester, dsb.
  2. Administrasi ketenegaan pendidikan ( kepegawaian ), meliputi pembukuan atau pendataan : kumpulan surat lamaran dan penerimaan pegawai, mutasi, surat keputusan, surat tugas, dsb.
  3. Administrasi kesiswaan, meliputi brosur dan formulir pendaftaran siswa baru, buku pendaftaran siswa baru beserta lampiran persyaratannya, dsb.
  4. Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan meliputi : Buku perencanaan pengadaan barang, buku pembagian dan penggunaan barang  ( inventaris ), dsb.
  5. Administrasi Keuangan atau pembiayaan pendidikan meliputi keuangan pendaftaran siswa baru,
  6. Administrasi perkantoran, meliputi pembukuan : surat masuk, surat keluar, ekspedisi buku tamu, dsb.
  7. Adsministrasi unit – unit penunjang pendidikan, meliputi pembukuan : kegiatan bimbingan penyuluhan, UKS, dsb.
  8. Administrasi layanan khusus pendidikan, meliputi pembukuan menu makanan, layanan antar jemput dsb.
  9. Administrasi tata lingkungan dan keamanan sekolah meliputi pembukuan ; perencanaan tata ruang, tata tertib sekolah, jadwal kebersihan dsb.
  10. Administrasi hubungan dengan masyarakat, meliputi pembukuan ; alamat kantor/ orang yang dianggap perlu, hasil kerja sama, program-program humas dsb.
Prinsip Dasar Administrasi Pendidikan Modern
Administrasi pendidikan modern lebih mengarah kepada penghargaan yang tinggi terhadap komponen manusia. Prinsip Demokrasi dalam Administrasi pendidikan dijunjung tinggi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Prinsip fundamental administrasi pendidikan yang demokratis ini meliputi :
  1. Pelibatan tanggung jawab individu-individu untk berpartisipasi dalam membuat keputusan.
  2. Usaha menempatkan kepemimpinan dan mendorong pelaksanaannya sesuai dengan abilitas, kapasitas, latar belakang, pengalaman, dan kebutuha setiap pribadi yang terlibat.
  3. Adanya fleksibilitas organisasi yang memungkinkan penyesuaian yang dilakukan secara kontinu. Penyesuaian tersebut menyangkut “human-relationship” sehingga terjadi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
  4. Penghargaan terhadap usaha dan aktifitas kreatif sesuai dengan hakikat manusia, yang diekspresikan dalam perencanaan dan pelaksanaan program kepandidikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar